PT. Sahasrabhanu Cipta Karya ( SBC )

Tenaga keamanan berpatroli disekitar


Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penghuni. Tugas mereka sangat penting untuk mencegah tindakan kriminal dan menjaga ketertiban lingkungan. Namun, selain tugas menjaga keamanan, mereka juga harus bersikap ramah dan membantu penghuni apabila ada keperluan mendesak. Oleh karena itu, para tenaga keamanan harus memiliki keterampilan interpersonal yang baik dan mampu berkomunikasi dengan baik agar tercipta hubungan yang harmonis antara penghuni dan tenaga keamanan. Dengan demikian, lingkungan menjadi lebih aman dan nyaman untuk ditinggali.

Dalam praktiknya, patroli rutin dilakukan pada waktu-waktu tertentu, baik siang maupun malam hari, untuk memastikan tidak ada aktivitas mencurigakan yang terjadi di sekitar area pengawasan. Patroli ini biasanya dilakukan dengan menyusuri titik-titik rawan atau lokasi strategis seperti gerbang masuk, area parkir, lorong-lorong, maupun fasilitas umum. Selain memberikan rasa aman, keberadaan tenaga keamanan yang terlihat aktif berpatroli juga dapat menjadi bentuk pencegahan (deterrent) terhadap niat pelaku kejahatan. Kehadiran mereka yang konsisten dan siap membantu menunjukkan bahwa keamanan lingkungan bukan hanya soal pengawasan, tetapi juga soal kepercayaan dan kepedulian terhadap penghuni.

Tenaga keamanan membantu pasien sakit


Dalam suatu rumah sakit, tenaga keamanan tidak hanya bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan rumah sakit, tetapi juga dapat membantu pasien yang mengalami sakit atau keadaan darurat. Sebagai contoh, jika ada pasien yang tiba-tiba jatuh sakit atau terluka di area parkir, tenaga keamanan dapat memberikan pertolongan pertama sebelum tim medis tiba di lokasi. Selain itu, mereka juga dapat membantu pasien yang kesulitan untuk berjalan atau berpindah tempat dengan mengantarkan mereka ke tempat tujuan dengan kursi roda atau tongkat.

Oleh karena itu, penting bagi tenaga keamanan yang bertugas di lingkungan rumah sakit untuk mendapatkan pelatihan dasar mengenai penanganan darurat medis, termasuk cara menggunakan alat bantu seperti kursi roda, tandu, dan teknik dasar pertolongan pertama. Dengan kemampuan tersebut, mereka dapat bertindak cepat dan tepat dalam situasi kritis sebelum bantuan medis datang. Tindakan sigap dan empati dari tenaga keamanan tidak hanya meningkatkan keselamatan pasien, tetapi juga memberikan rasa aman dan kepercayaan bagi keluarga pasien dan pengunjung lainnya.

Tenaga keamanan menyapa tamu


Ketika berkunjung ke suatu tempat, pengalaman pertama yang biasanya dirasakan adalah sambutan dari tenaga keamanan atau petugas keamanan. Meskipun tugas mereka adalah untuk menjaga keamanan, namun mereka juga memiliki peran penting dalam memberikan kesan pertama yang positif pada tamu.

Oleh karena itu, tenaga keamanan perlu dibekali dengan kemampuan komunikasi interpersonal yang baik, selain keterampilan teknis dalam bidang keamanan. Pelatihan mengenai etika pelayanan, bahasa tubuh yang positif, dan penggunaan bahasa yang sopan sangat diperlukan agar mereka dapat menjalankan peran ganda sebagai penjaga keamanan sekaligus sebagai representasi wajah depan dari tempat yang mereka jaga. Dengan menyambut tamu secara hangat dan profesional, tenaga keamanan turut membangun citra positif serta menciptakan lingkungan yang aman dan bersahabat bagi setiap pengunjung.

Tenaga keamanan briefing sebelum bertugas


Sebelum bertugas, tenaga keamanan perlu melakukan briefing untuk memastikan bahwa mereka siap dan memahami tugas yang akan dijalankan. Briefing merupakan proses penting yang memastikan bahwa setiap anggota tim keamanan memahami tugas dan tanggung jawab mereka, serta mengetahui rencana aksi yang harus dijalankan dalam berbagai situasi yang dapat terjadi.

Dalam pelaksanaannya, briefing biasanya dipimpin oleh koordinator atau kepala tim keamanan yang bertanggung jawab untuk menyampaikan arahan secara jelas dan terstruktur. Selama briefing, anggota tim juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, pertanyaan, atau kendala yang mereka hadapi di lapangan, sehingga tercipta komunikasi dua arah yang konstruktif. Selain itu, briefing juga menjadi waktu yang tepat untuk mengecek kesiapan perlengkapan kerja, seperti alat komunikasi, senter, rompi pengaman, atau peralatan pendukung lainnya. Dengan demikian, briefing tidak hanya menjadi rutinitas sebelum bertugas, tetapi juga bagian integral dari sistem kerja yang mendukung profesionalisme dan kesiapsiagaan tenaga keamanan.



Customer Service